Berdoa-lah kepada Tuhan-mu dengan menyebut "Rabbana Rabbi" dan bukan Allahuma!

Maka pada (fa bi ayyi) Hadith (hadiithi) yang mana-kah selepas Allah dan ayat-ayatNya (Ba'dallahi Wa Aayaati-hi) yang hendak mereka percaya (Yu'minuun)? Maka kecelakaan-lah pada tiap-tiap pendusta - Surah Al Jathiyaah : 6 & 7

MAKSUD "ALLAHUMA" - TUHAN ITU DUA  

SURAH AL AR'AAF 7 : 20

Syaitan membisik was-was kepada (Fa Es'shai'toanu was'wasa) mereka berdua (lahuma) supaya ia menampakkan kepada (yub'diya) mereka berdua (lahuma) apa yang tertutup (wuriya) dari mereka berdua (an'humaa) pada pandangan mereka (saw'aati-himaa).

SURAH AL BAQARA : 36

Dan (Fa) syaitan (Es'Shai'toanu) menggelincirkan (Azalla) mereka berdua (humaa) daripadanya (Än'ha) dan (Fa) ia mengeluarkan (Akh'raja) mereka berdua (humaa) dari (Mimmaa) tempat itu (Kaana Fiihi). 

"Da'wahum" bukan bermaksud "berdoa" tetapi bermaksud "mendakwa" "merayu" atau "menuntut." Jika maksud Surah 10 : 10 ialah "berdoa" maka, seharusnya berbunyi "Du'ai" dan bukan "Da'wahum." 

Dan bahawa sesungguhnya inilah jalanKu yang betul lurus, maka hendaklah kamu menurutnya; dan janganlah kamu menurut menurut jalan-jalan yang lain. Dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu supaya kamu bertaqwa - Surah Al-An'aam 6 : 153

Mereka (Nabi-Nabi) itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka turutlah olehmu (wahai Muhammad) akan petunjuk mereka;  - Surah Al An'aam : 90

Maka ikutlah cara dan adab Rasulullah dan para Nabi berdoa di hadapan Tuhan yang memberi makan dan minum dengan memulakannya dengan "Rabbi Rabbana" sepertimana yang ada di dalam petunjuk Al Quran. Kepala bagi ilmu adalah adab.

Al Kitab di mana tidak syak ia sebagai hudan bagi mereka yang lil'muttaqiin - Surah Al Baqara : 2

Engkau tidak akan dapati sebarang perubahan pada jalan dan peraturan Kami itu - Surah Al Israa : 77

Mereka yang tidak percaya dan yang berpaling dari jalan Allah di sia-siakan amal mereka - Surah Muhammad : 1

Kami terangkan satu-persatu apa jua keperluan kamu yang kamu perlukan untuk hidup kamu di dunia dan agama kamu (Surah Al Israa : 12) dan tidak Kami tinggalkan satu pun di dalam Al Quran (Surah Al An'aam : 114)

Sesungguhnya!

Kami turunkan kepada mu Al Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk bagi orang yang berserah diri - Surah An Nahl: 89

Celaka-lah mereka yang makan roti dari Tuhan Yang Maha Lembut tetapi sangat kufur ingkar akan ayat-ayatNya - kata-kata seorang hamba yang gila dan taksub akan Tuhan-nya yang memberinya makan, minum dan tempat berteduh.

Mereka tidak menetapkan HAK Allah pada ketetapannya - Surah Al Hajj : 74

Cahaya atas cahaya maka terbimbinglah kepada cahaya petunjuk-Nya - Surah An Nur : 24

Sesungguhnya aku hadap wajah-ku hanya kepada Allah, Tuhan sekalian alam - Surah Al An'aam : 79

Jadilah cahaya yang menenggelamkan wujud "diri dan keAkuan-nya." Hakikat wal'insanu nafsi adalah dia yang memandang pada wujud yang Esa dan Satu. Sesungguhnya Rasulullah tidak berpaling dari pandangan (Surah An Najm : 17). Penolehan adalah berpaling!!!!! Begitu juga para Nabi, Rasul, wali-wali dan mereka yang soleh - mereka tidak berpaling malah hanya memandang wajahNya.

Jika masih ada selainNya pada ilmu dan kuasa serta nikmat, maka Dia bukan lagi Esa, Satu dan Tunggal pada diri kamu kerana telah ada sesuatu selainNya. 

Maka, matikanlah wujud kamu agar kamu dapat memandang hanya wujud-Nya. Sifat orang yang mengenal ialah ia sangat takut dan gerun kepada Tuhan yang menciptanya dan dia mematikan diri dan keperasanan qolbinya dengan hanya memandang dan terperasan hanya kepadaNya dan tidak mengambil sesuatu pun walau sebesar zarah selain dariNya. 

Dan berilah amaran dengan Al-Quran itu kepada orang-orang yang merasa takut bahawa mereka akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka, dan tiadalah bagi mereka pelindung dan tidak juga pemberi syafaat yang lain dari Allah, supaya mereka bertaqwa - Surah Al-An'aam 6 : 51

Sesungguhnya, kediaman al-akhirat ialah kesedaran Tuhan- Surah Al An'aam : 32

Harim Ibni Hayyan bertanya kepada Uwais Al Qarni : 

bacakan kepada ku ayat-ayat Al Quran. Sungguh, saya mencintai mu di jalan Allah.

Uwais Al Qarni, sambil memegang tangan Harim berkata : 

aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar Maha Mengetahui dari syaitan terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang lalu menangis dan berkata "duhai Rabb, perkataan paling benar adalah perkataan Mu, perkataan yang paling jujur adalah perkataan Mu dan perkataan yang terbaik adalah perkataan Mu."

Bacaan lanjut tentang "Allahuma" sila klik di sini.